Selasa, 22 Juni 2010

Mengasuh Anak Yatim

Kewajiban bagi kita untuk mengasuh anak yatim, karena mereka adalah saudara kita sesama muslim, baik kerabat maupun orang yang tidak ada hubungan kekerabatan dengan kita. Rasulullah menjanjikan dalam salah satu haditsnya, jika niat kita membantu saudara kita yang yatim dengan cara mengasuh mereka karena Allah dalam rangka meringankan kesulitan mereka, kelak pada Hari Kiamat Allah SWT akan meringankan kesulitannya. Ketika seluruh makhluk sedang menghadapi beberapa kesulitan Hari Kiamat dan tak ada seorang pun yang mampu membantunya menghilangkan kesulitan itu.

Mengasuh anak yatim memiliki keutamaan yang sangat besar, yaitu di antaranya sebagai berikut:

1. Menjauhkan kita dari sifat kikir
Dengan berinfak, jiwa seseorang akan bersih, karena kikir bukan merupakan akhlak seorang mukmin.

2. Menanamkan sifat istiqamah
Amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang sedikit, tetapi kontinu. Jika kita sabar dan istiqamah dalam mengasuh atau menyantuni anak yatim dengan segala tingkah laku mereka, Allah menjanjikan keberuntungan besar bagi yang melaksanakannya, yakni surga.

3. Menumbuhkan sifat murah hati
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah sempurna keimanan salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim).

4. Menunaikan hak sesama muslim
Rasulullah saw bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orangtua dan tidak menyayangi anak kecil.” (HR Bukhari dan Abu Dawud dengan sanad hasan).

5. Menunaikan hak-hak kerabat dan sanak keluarga
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang selalu ingin diingat orang dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambung kekerabatannya dengan silaturahim.” (HR Bukhari dan Muslim).

Diceritakan dari sahabat Abu Huroiroh Ra, ia berkata; Rosululloh Saw bersabda: ”Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad Fisabilillah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah”. (HR Ibnu Majah).

Diceritakan dari sahabat Abu Huroiroh Ra, ia berkata; Rosululloh Saw bersabda: ”Demi Alloh yang mengutusku dengan haq, Alloh tidak akan menyiksa pada hari Qiyamat pada orang yang kasih pada anak yatim, dan ramah, manis tutur kata kepadanya, dan benar-banar menyayangi anak yatim dan memaklumi kelemahannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diberikan Alloh padanya. (HR Th-Thobroni)

Diceritakan dari sahabat Abu Darrin Ra, ia berkata : Rosululloh Saw bersabda:” Barang siapa yang mengusap kepala anak yatim karena rasa sayang dan karena Alloh, maka Alloh akan memberinya pada setiap rambut yang diusap oleh tangannya beberapa kebaikan”. (HR Ahmad)

Diceritakan dari sahabat Abu Ya’la Ra, ia berkata: Nabi Muhammad Saw bersabda:” Akulah pertama orang yang dibukakan pintu surga, hanya saya melihat seorang wanita yang mengejar, lalu saya bertanya kepadanya, Mengapa kamu ini..?? Ia menjawab: Aku wanita yang dulu yang telah mengasuh anak-anak yatimku”. (HR Muslim).

Dari Abu Hurairah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:”Orang-orang yang bertanggungjawab mengurus anak yatim, baik dari keluarga sendiri atau tidak, maka aku dan dia seperti dua ini di syurga kelak.” Dan baginda memberi isyarat dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengah (ertinya berdekatan).”
(Bukhari)

Huraian
Akibat kematian ayah atau ibu, seorang anak akan merasakan suatu kekosongan dalam hidupnya. Kosong dari curahan kasih sayang dan segala aspek yang memenuhi keperluan hidup seperti makan, minum, pakaian, dan lain-lain. Ini menyebabkan seseorang anak yatim itu selalu dihantui oleh perasaan sedih dan hampa. Realiti yang ada di tengah masyarakat sekarang menunjukkan bahawa majoriti anak yatim yang tidak mendapat perhatian yang sewajarnya mengharungi kehidupan yang begitu sukar, menyedihkan dan tersisih. Islam, sebagai agama yang menitikberatkan perihal kasih sayang sangat menekankan agar kita mengambil berat terhadap anak yatim sehinggakan al-Quran sendiri secara khusus banyak membicarakan masalah anak yatim ini lebih daripada perihal anak-anak yang lain secara umum. Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang maksudnya:”Rumah yang terbaik adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang dihormati dan diperlakukan dengan baik. Rumah yang terburuk adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang dizalimi dan diperlakukan dengan buruk. Anak yatim yang mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup daripada mereka yang menjaganya semestinya akan merasa bahagia dan aman. Namun sekiranya ia tidak mendapat apa yang seharusnya ia peroleh, hidupnya akan rosak dan hal ini menjadi lebih parah jika ia jatuh ke pangkuan orang yang tidak bertanggungjawab yang mendidiknya secara salah dan membentuknya menjadi peribadi yang merugikan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar